...Menjadi Serpihan Dengan Beribu Keutamaan...

08 April 2011

Kearifan Sang Pemimpin

Penduduk kota Madinah berduyun-duyun keluar untuk menyambut kedatangan wali negeri mereka yang baru diangkat serta dipilih oleh Amirul Mu'minin Umar radhiyallah 'anhu.

Mereka pergi menyambutnya, karena lamalah sudah hati mereka rindu untuk bertemu muka dengan shahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang mulia ini, yang telah banyak mereka dengar mengenai keshalihan dan ketaqwaannya . · ·,begitu pula tentang jasa-jasanya dalam membebaskan tanah Irak... ·

Ketika mereka sedang menunggu rombongan yang hendak datang, tiba-tiba muncullah di hadapan mereka seorang laki-laki dengan wajah berseri-seri. Ia mengendarai seekor keledai yang beralaskan kain usang, sedang kedua kakinya teruntai ke bawah, kedua tangannya memegang roti serta garam sedang mulutnya sedang mengunyah

Demi ia berada di tengah-tengah orang banyak dan mereka tahu bahwa orang itu tidak lain adalah Hudzaifah ibnul Yaman, maka mereka jadi bingung dan hampir-hampir tak percaya Tetapi apa yang akan diherankan ... ? Corak kepemimpinan bagaimana yang mereka nantikan sebagai pilihan Umar radhiyallah 'anhu, Hal itu dapat difahami, karena baik di masa keraiaan Persi yang terkenal itu atau sebelumnya, tak pernah diketahui adanya corak pemimpin semulia ini . · · ·!

Hudzaifah radhiyallahu 'anhu meneruskan perjalanan sedang orang-orang berkerumun dan mengelilinginya....

Dan ketika dilihat bahwa mereka menatapnya seolah-olah menunggu amanat, diperhatikannya air muka mereka, lalu katanya:"Jauhilah oleh kalian tempat-tempat fitnah ....!"

Ujar mereka: "Di manakah tempat-tempat fitnah itu wahai Abu Abdillah "

Ujarnya: "Pintu-rumah para pembesar ....! Seorang di antara kalian masuk menemui mereka dan mengiakan ucapan palsu serta memuji perbuatan baik yang tak pernah mereka lakukan ....!"

Suatu pernyataan yang luar biasa di samping sangat mena'jubkan ... .! Dari ucapan yang mereka dengar dari wali negeri yang baru ini, orang-orang segera beroleh kesimpulan bahwa tak ada yang lebih dibencinya tentang apa saja yang terdapat di dunia ini, begitu pun yang lebih hina dalam pandangan matanya daripada kemunafikan .... Dan pernyataan ini sekaligus merupakan ungkapan yang paling tepat terhadap kepribadian wali negeri baru ini, serta sistem yang akan ditempuhnya dalam pemerintahan ....

Tidak ada komentar: